Pagi hari di kampus asri dengan suasana sepi. Saya duduk seorang diri didalam gedung PKM (pusat kegiatan mahasiswa) dengan menggunakan masker karena sedikit flu. Duduk di PKM bukan untuk menenangkan diri apalagi untuk bergalau melainkan saya sedang mencari koneksi wifi untuk kirim email. Tak lama kemudian datanglah seorang laki-laki kemudian duduk di depan sekre ASAS, tak jauh dari posisi saya duduk. Kebetulan di dalam sekre ada teman laki-laki tersebut. Dia menanyakan kenapa pagi-pagi sudah datang ke sekre.
"Dikirain kuliah teh jam 7 hanas datang isuk-isuk, apek teh jam 9. Aaah! Urang ngilu diuk we-nya!" jawab laki-laki tersebut kepada temannya.
Kembali lagi karena di PKM tersebut benar-benar masih sepi, saya bukan nguping tapi memang kedengaran. Laki-laki yang gak tau jadwal kuliah itu tiba-tiba mengagetkan seisi PKM (Saya, dua orang dibelakang saya, temannya, semut-semut...) terdengar suara menggelegar, ya dia kentut. Gak masalah sih dia kentut juga soalnya gak tercium sama saya tapi suaranya keras banget. Apalagi saya yang posisi duduknya berhadapan dengan itu laki-laki, suaranya jelas. Saya tidak boleh tertawa, karena tanpa sengaja saling melihat. Saya mengerutkan dahi dan kemudian membuang pandangan ke arah laptop dan tersenyum dibalik masker.
Saya kembali fokus dengan laptop dihadapan saya. Oiya, mungkin karena malu atau bagaimana itu laki-laki nanyain jam sama saya.
"Teh, jam berapa ya sekarang?"
"Jam 8 kurang 5 menit" jawab saya
"Oiya makasih" balas lelaki itu
Dalam hati saya, apaan ini orang nanyain jam. Masa dia tidak bawa hp, atau di sekre tidak ada jam? Ah mungkin dia merasa malu dg serangan kentut yang dia lontarkan. Sekitar 10 menit dari situ, saya merasa "naon sih moment" maka saya berkemas menuju kelas.
Hey lelaki PKM, tak usah hawatir karen saya tidak tau namamu. Oiya jika ingin mengklarifikasi soal hal ini, saya yang waktu itu pakai sweeter kuning+kemeja putih+hijab abu+celana bahan warna abu+masker hijau+flat shoe putih+laptop hitam axioo+tas gendong merah. Siapa tau nyariin, kali aja....
"Dikirain kuliah teh jam 7 hanas datang isuk-isuk, apek teh jam 9. Aaah! Urang ngilu diuk we-nya!" jawab laki-laki tersebut kepada temannya.
Kembali lagi karena di PKM tersebut benar-benar masih sepi, saya bukan nguping tapi memang kedengaran. Laki-laki yang gak tau jadwal kuliah itu tiba-tiba mengagetkan seisi PKM (Saya, dua orang dibelakang saya, temannya, semut-semut...) terdengar suara menggelegar, ya dia kentut. Gak masalah sih dia kentut juga soalnya gak tercium sama saya tapi suaranya keras banget. Apalagi saya yang posisi duduknya berhadapan dengan itu laki-laki, suaranya jelas. Saya tidak boleh tertawa, karena tanpa sengaja saling melihat. Saya mengerutkan dahi dan kemudian membuang pandangan ke arah laptop dan tersenyum dibalik masker.
Saya kembali fokus dengan laptop dihadapan saya. Oiya, mungkin karena malu atau bagaimana itu laki-laki nanyain jam sama saya.
"Teh, jam berapa ya sekarang?"
"Jam 8 kurang 5 menit" jawab saya
"Oiya makasih" balas lelaki itu
Dalam hati saya, apaan ini orang nanyain jam. Masa dia tidak bawa hp, atau di sekre tidak ada jam? Ah mungkin dia merasa malu dg serangan kentut yang dia lontarkan. Sekitar 10 menit dari situ, saya merasa "naon sih moment" maka saya berkemas menuju kelas.
Hey lelaki PKM, tak usah hawatir karen saya tidak tau namamu. Oiya jika ingin mengklarifikasi soal hal ini, saya yang waktu itu pakai sweeter kuning+kemeja putih+hijab abu+celana bahan warna abu+masker hijau+flat shoe putih+laptop hitam axioo+tas gendong merah. Siapa tau nyariin, kali aja....
Komentar
Posting Komentar