1. Kenapa buat blog?
Jauh sebelum kenal blog, saya udah nulis cerita sehari-hari di buku diary sejak SD sampe sekarang. Udah gitu mulai pindah ke word pas SMK. Waktu itu ada salah satu teman yang nyaranin saya bikin blog saja. Mulailah saya cari tahu apa itu blog, mulai baca isi blognya Raditya Dika dan terinspirasi.
Terus-terus saya ini orangnya over thinking. So, banyak hal yang saya pikirin diotak ini. Butuh sekali yang namanya menuangkan apa yang ada dipikiran. Dan masalahnya saya engga punya seseorang yang bisa saya pinjam telinganya untuk mendengarkan semua unek-unek. Maka dari itu saya tuangkannya lewat blog. Kalo lewat sosial media engga bisa, soalnya biasanya terlalu panjang. Terus disosmed suka ada hate comment, disini mah mana ada. Yang ngunjungin ke blog sini aja dikitan, gatau deh siapa.
Keinginan saya untuk menulis hal yang bermanfaat itu sangat besar. Namun terkadang saya bingung harus memulai dari mana? Dan saya tidak tau cara menyampaikannya dengan benar dalam tulisan. Keahlian menulis saya masih rendah, dari tata bahasa, pemilihan diksi hingga penggunaan tanda baca apalagi. Tapi karena teramat senang menulis, ya saya akan tetap menulis. Maybe, dengan semakin banyaknya saya menulis, lambat laun tulisan saya akan semakin baik dan nyaman buat dibaca. Mohon do’anya ya readers.
Terus-terus saya ini orangnya over thinking. So, banyak hal yang saya pikirin diotak ini. Butuh sekali yang namanya menuangkan apa yang ada dipikiran. Dan masalahnya saya engga punya seseorang yang bisa saya pinjam telinganya untuk mendengarkan semua unek-unek. Maka dari itu saya tuangkannya lewat blog. Kalo lewat sosial media engga bisa, soalnya biasanya terlalu panjang. Terus disosmed suka ada hate comment, disini mah mana ada. Yang ngunjungin ke blog sini aja dikitan, gatau deh siapa.
Keinginan saya untuk menulis hal yang bermanfaat itu sangat besar. Namun terkadang saya bingung harus memulai dari mana? Dan saya tidak tau cara menyampaikannya dengan benar dalam tulisan. Keahlian menulis saya masih rendah, dari tata bahasa, pemilihan diksi hingga penggunaan tanda baca apalagi. Tapi karena teramat senang menulis, ya saya akan tetap menulis. Maybe, dengan semakin banyaknya saya menulis, lambat laun tulisan saya akan semakin baik dan nyaman buat dibaca. Mohon do’anya ya readers.
2. Apa sih harapan untuk netizen saat ini?
Sebelumnya saya jelasin dulu netizen itu
siapa. Netizen itu warga net, mereka yang suka gunain internet baik pengguna
sosial media atau yang hanya buka-buka laman berita di internet. Bukan yang liatin net tv ya yang
dimaksud haha.
Jadi yang saya harepin buat netizen itu cobalah jadi netizen yang cerdas. Jangan sampai justru internet
menjadi boomerang buat diri sendiri. Internet itu luas loh, gak cuman instagram
dan facebook. Jangan mudah kemakan berita hoax, pilihlah berita yang memang
jelas sumbernya. Bukan percaya gitu aja sama boardcast whatsapp. Apa ya,
otaknya dipake gitu.
Sama kita juga harus sadar, bahwa apa yang
kita bagikan di sosmed itu efeknya bisa luas karena dapat dilihat banyak orang.
Jangan sampai apa yang kita posting bikin orang lain ilfeel sama kita.
Pandailah memilah apa yang sebaiknya disimpan sendiri, apa yang bisa
dibagikan.
3. Apasih yang bikin kesal liat sosmed?
Ini jawabannya masih nyambung sih sama yang
no 2 sebenarnya.
Jadi saya itu paling-paling kesal sama warga
net yang….banyak coy pokonya. Saya jadiin poin aja ya, diantaranya:
- Yang mindsetnya di sosmed cuman ada dia dan doinya. Misalnya adatuh yang gunain instastory cuman buat main kode-kodean sama doi, kesel banget saya liatnya. Mikir gak sih, yang liatnya kan bukan cuman sidoinya kalian. Bisa jadi dia malah gak liat.
- Yang isi feed ignya cuman selfie alay. Duh maafkan ya, tapi ini perspektif saya ya. Sumpah gak suka. Inget guys, kalian terlalu indah untuk berseliweran di timeline.
- Yang copas tulisan orang tanpa mencantumkan sumber hanya untuk caption. Please itu tidak bijak, kau kemanakan pelajaran cara membuat kutipan dan daftar pustaka? Bukannya kalian adalah makhluk intelek?
- Yang mindsetnya di sosmed cuman ada dia dan doinya. Misalnya adatuh yang gunain instastory cuman buat main kode-kodean sama doi, kesel banget saya liatnya. Mikir gak sih, yang liatnya kan bukan cuman sidoinya kalian. Bisa jadi dia malah gak liat.
- Yang isi feed ignya cuman selfie alay. Duh maafkan ya, tapi ini perspektif saya ya. Sumpah gak suka. Inget guys, kalian terlalu indah untuk berseliweran di timeline.
- Yang copas tulisan orang tanpa mencantumkan sumber hanya untuk caption. Please itu tidak bijak, kau kemanakan pelajaran cara membuat kutipan dan daftar pustaka? Bukannya kalian adalah makhluk intelek?
-
Komentar
Posting Komentar