Setiap hal yang terjadi dalam hidup, selalu saya jadikan material untuk
membangun diri menjadi lebih baik. Seperti halnya yang sedang terjadi saat ini.
Saya sadar bahwa ada seseorang yang memasuki singgasana hati ini, tanpa sempat
saya cegah. Iya itu dirimu. Saya tidak mengerti, bagaimana bisa tbtb kau ada dalam pikiran? Tbtb saya berkeinginan turut menjadi bagian kesuksesanmu, memanage apa yang sekiranya sulit kau kelola sendiri. Haha, saya berhayal terlalu jauh.
Btw, sayangnya saya tidak sedang mengutarakan perasaan, tapi saya mengutarakan
kesalahan. Ya, karena jatuh hati pada seseorang sebelum menikah itu kesalahan.
Akan banyak hal-hal yang tidak baik jika mengikuti ego. Saya harus menghapusnya.
Sebenarnya ini tak penting bagimu, saya yakin itu. Karena kau telah
memakai kaca mata kuda dan berhati kulkas. Perasaan ini tak berarti apa-apa untukmu. Maaf telah lancang menyukaimu. Jika
sempat kau baca, mohon do’anya untuk saya agar segera lupa. Saya hanya ingin
mendapat ridho Allah dari setiap apa yang saya lakukan. Tentu rasa ini salah, murni
kesalahan saya yang kurang dapat menundukan pandangan dan menjaga hati.
Saya menghormatimu.
Komentar
Posting Komentar