Langsung ke konten utama

Pengalaman Datang ke Job Fair




Sebelum mendapatkan pekerjaan yang sekarang, tentu saya pernah melamar kesana-kemari. Kesempatan job fair pun tidak dilewatkan.

Saat itu ada dua job fair yang diselenggarakan di Bandung. Hari pelaksanaannya cukup berdekatan, lokasinya di Gedung Sabuga ITB dan Carefour Kiaracondong. Untuk yang di Sabuga itu daftar perusahaannya lebih banyak dan perusahaan besar. Namun sayang karena saya dan teman saya sedang mengurusi revisi skripsi, jadi baru bisa datangnya jam 4 sore dihari terakhir. So stand-standnya sudah pada beberes coy, mo pada balik. Ada sih satu dua stand yang masih buka, tapi ya yang ngantri udah kek pembagian sembako gratis. Wagilasih, sebegininyakah orang nyari kerja. Butuh effort yang besar.

Lalu untuk yang di Carefour Kiaracondong, saya dan teman saya alias si partner job seekers datangnya lebih awal. Sehingga acaranya baru dimulai dan stand masih kumplit. Satu hal yang dikeselin dari  job fair ini yaitu tempatnya di outdoor, siang-siang terus jarak antar stand deketan yang mana bikin ‘seseledekan’, Alhamdulillah gaada yang pingsan. Haha.

Saya nulis ini kan jauh-jauh hari setelah ikutan job fair. So, kerasa banget hasilnya. Jadi gimana hasilnya? Haha NO! IYA NO! gaada satu pun yang ngehubingin diriku ini untuk sekadar interview. FYI, Saya ini lulusan seni rupa ontop dkv dengan mencantumkan skill desain grafis kek software-software yang dikuasai. Bidang  yang dituju juga sesuai, tidak bersebrangan. Mungkin bukan rezekinya dapat di jobfair.

Rekomen gak sih datang ke jobfair?
Rekomen aja sih, siapa tau rezekinya disitu.

Tipsnya?
1.  Cari tau terlebih dahulu perusahaan-perusahannya. Kalo bisa buka satu-satu itu web perusahaan, biasanya ada info loker apa saja yang dibuka. Hal ini mempermudah kita untuk menentukan jumlah cv dan portopolio yang akan kita bawa.
2.     Menggunakan pakaian yang rapi dan nyaman.
3.     Bawa air mineral, kali aja haus (pasti haus sih).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Skripsi dan PPL di SMKN 14 Bandung (sem 8)

       Saat ini saya semester 8, semester penuh perjuangan. Perjuangan melawan diri sendiri, mengelola waktu dengan baik dan membuang rasa malas yang sering kali datang. Bila saya tak bisa melawan rasa malas maka sudahlah waktu akan terbuang percuma. Tapi nyatanya melawan malas itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Ah begitulah. Jadi di semester ini itu saya mengontrak PPL dan skripsi. Bagi mahasiswa yang kuliah dengan jurusan pendidikan pasti harus melewati hal yang namanya PPL (Program Pengenalan Lapangan). Hmm… simplenya bisa disebut menjadi guru praktikan disalah satu sekolah. Eits, meskipun jadi praktikan, mahasiswa harus sudah siap dengan segala tuntutan. Biasanya sebagai praktikan itu dipandang sebagai individu yang pintar, mempunyai ilmu yang up to date, bukan individu yang pemalu, menye-menye atau manja. Apa? Kalian membayangkan santai setiap hari PPL? No! Akan ada saja yang namanya kendala yang terjadi saat PPL. Jujur saja sih, masa PPL lebih ba...

KKN rasa wisata

Assalamualaikum Gaes, (Nyapa ala si Alma). Saya lagi KKN nih. Leyeh-leyeh gabut karena gaada yang bisa dikerjain, eh apa sayanya aja yang lagi malas. Napa sih saya malasan anaknya wkwk. Saya mau cerita tentang KKN nih. Kuliah Kerja Nyata. Nyataaa.....Cekidot! Kuliah Kerja Nyata, salah satu mata kuliah yang gak duduk dikelas. Normalnya dilakukan di libur semester genap, tapi ada sih yang ngambil disemester ganjil. Saya mah pilih yang normal saja. KKNnya dilaksanakan setelah selesai UAS semester genap, ituloh di masa liburan sampe 3 bulan. Nah itu di isi dengan KKN. Jadi cara ngontrak KKN itu kalo di kampus saya ya lewat SIAK ya, terus nanti rebutan milih tema dan lokasi KKNnya mau dimana.  Tempat yang biasanya rebutan silih sikut itu yang deket sama kampus dan yang deket pantai. Itu sih yang kebanyakan temen-temen harepin. Kalo saya mah pengen di Kabupaten Bandung yang deket gunung dan gak dekat dengan rumah. Muluk-muluk banget ya. Karena muluk-muluk itulah saya awalnya gak...

Flashback 2018

Kilas Balik 2018 Hello… Maybe ini sudah telat ya buat review apa saja yang terjadi di 2018-nya Nita. But, ini kan blog-nya saya ya serah saya juga dong. Haha egois ya.  Jadi, tahun adalah tahun yang cukup berat bagi saya. Jujur, butuh effort besar untuk melewatinya. Namun dari sana dapat diambil hikmah bahwa di tahun ini pula saya menjadi lebih kuat, menjadi tahan banting, menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin semoga istiqamah. Januari Tepatmya tanggal 26 Januari, pas banget abis bimbingan proposal skripsi. Ngecek hape di dekat FPSD, dan... lutut langsung lemes gitu. S eseorang yang sangat berharga dihidup saya, dipanggil Allah.  Ya, dia biyung (nenek) tercinta. Orang yang turut merawat saya sampai usia 5 tahun, karena waktu itu saya tinggal sama nenek di Kebumen. Dari situ udah gak konsen lagi, langsung nelponin mama. Terus beli tiket. Ternyata sampe sana subuh. Iya nenek udah dikuburin, jadi kami rombongan dari Bandung gak sempet liat.  Begitu sampe ...